Langsung ke konten utama

Fakta Penting Dunia yang Mengubah Perspektif Kita

Puisi Chairil Anwar (1947)

 

Chairil Anwar


SORGA*

buat Basuki Resobowo


Seperti ibu + nenekku juga

tambah tujuh keturunan yang lalu

aku minta pula supaya sampai di sorga

yang kata Masyumi + Muhammadiyah bersungai susu

dan bertabur bidari beribu


Tapi ada suara menimbang dalam diriku,

nekat mencemooh: Bisakah kiranya

berkering dari kuyup laut biru,

gamitan dari tiap pelabuhan gimana?

Lagi siapa bisa mengatakan pasti

di situ memang memang ada bidari

suaranya berat menelan seperti Nina, punya kerlingnya Jati?


Malang, 25 Februari 1947


SAJAK BUAT BASUKI RESOBOWO*

Adakah jauh perjalanan ini?

Cuma selenggang! – Coba kalau bisa lebih!

Lantas bagaimana?

Pada daun gugur tanya sendiri,

Dan sama lagu melembut jadi melodi!


Apa tinggal jadi tanda mata?

Lihat pada betina tidak lagi menengadah

Atau bayu sayu, bintang menghilang!


Lagi jalan ini berapa lama?

Boleh seabad… aduh sekerdip saja!

Perjalanan karna apa?

Tanya rumah asal yang bisu!

Keturunanku yang beku di situ!


Ada yang menggamit?

Ada yang kehilangan?

Ah! jawab sendiri!

Aku terus gelandangan….


28 Februari 1947


DUA SAJAK BUAT BASUKI RESOBOWO*

I

Adakah jauh perjalanan ini?

Cuma selenggang! – Coba kalau bisa lebih!

Lantas bagaimana?

Pada daun gugur tanya sendiri,

Dan sama lagu melembut jadi melodi!


Apa tinggal jadi tanda mata?

Lihat pada betina tidak lagi menengadah

Atau bayu sayu, bintang menghilang!


Lagi jalan ini berapa lama?

Boleh seabad… aduh sekerdip saja!

Perjalanan karna apa?

Tanya rumah asal yang bisu!

Keturunanku yang beku di situ!


Ada yang menggamit?

Ada yang kehilangan?

Ah! jawab sendiri Aku terus gelandangan….


II

Seperti ibu + nenekku juga

tambah tujuh keturunan yang lalu

aku minta pula supaya sampai di sorga

yang kata Masyumi + Muhammadiyah bersungai susu

dan bertabur bidari beribu


Tapi ada suara menimbang dalam diriku,

nekat mencemooh: Bisakah kiranya

berkering dari kuyup laut biru,

gamitan dari tiap pelabuhan gimana?

Lagi siapa bisa mengatakan pasti

di situ memang ada bidan’

Suaranya berat menelan seperti Nina, punya kerlingnya Jati?


Malang, 28 Februari 1947


MALAM DI PEGUNUNGAN

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,

Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?

Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:

Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!


1947


TUTI ARTIC

Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga,

Adikku yang lagi keenakan menjilat es artic;

Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu + coca cola.

Isteriku dalam latihan: kita hentikan jam berdetik.


Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal terasa

– ketika kita bersepeda kuantar kau pulang –

Panas darahmu, sungguh lekas kau jadi dara,

Mimpi tua bangka ke langit lagi menjulang.


Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar;

Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu:

Sorga hanya permainan sebentar.


Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu

Aku dan Tuti + Greet + Amoi… hati terlantar,

Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.


1947


Sumber:

Buku “AKU INI BINATANG JALANG, Koleksi sajak 1942-1949 Chairil Anwar”, Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan kedua puluh lima: Juni 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Wisata di Surabaya Kota

 Tahun 2019 segera habis, masa liburan menanti para pekerja. Ibu pertiwi memilki banyak kota yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kota Surabaya yang terletak di Jawa Timur. Kota yang dikenal sebagai kota pahlawan ini juga menyimpan banyak tempat-tempat indah. Ada banyak tempat wisata di Surabaya kota. Wisatawan bisa memilih untuk berkreasi diluar ruangan, didalam ruangan, yang ramah untuk anak-anak dan lain sebagainya. Selain itu juga Surabaya memiliki kuliner yang sangat menggugah selera. Kota ini bisa dikatakan tempat wisata paket lengkap. Wisatawan bisa memilih untuk berwisata mempelajari sejarah, seni dan budaya, alam dan taman hiburan. Wisata Sejarah Sebagai kota yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan tak heran jika ada banyak peninggalan bersejarah disini. Wisatawan bisa menjadikannya sebagai napak tilas untuk tidak melupakan sejarah kemerdekaan Indonesia. Ada banyak monumen, museum, tugu, patung dan bangunan bersejarah yang bisa didatangi.  ...

Saran bagi Introvert untuk Menguasai Perubahan Zaman

Photo by  Jake Ingle  on  Unsplash Apa yang ada dipikiran kamu jika seseorang disebut sebagai introvert? Apakah yang terngiang adalah si kutu buku dengan kacamatanya, seorang pendiam di sudut kelas atau malah kamu sendiri seorang introvert? Tidak masalah menjadi seorang introvert, karena yah memang itu bawaan dari lahir. Hadiah dari yang Maha Kuasa. Eh tapi, tunggu dulu. Kamu tahu apa artiya introvert? Jangan samakan dengan sosok pemalu. Iya, introvert memang pendiam. Tapi, diamnya dia karena sedang berpikir atau sedang mengumpulkan energi. Loh apa hubungannya? Jadi gini, kita semua tahu lawan dari introvert adalah ekstrovert. Si pendiam dan si aktif. Mudahnya, coba bayangkan kincir angin dan baterai. Menurut Sylvia Loehken , perbandingan menggunakan kiasan di atas menunjukkan perbedaan dengan lebih jelas. Sebuah kincir angin membutuhkan dorongan dari angin (eksternal) lalu kincirnya harus terlibat secara aktif agar terjadi perputaran yang dinamis. Se...

Secangkir Pikiran - Mencoba Bersyukur

Ada tujuh milliar penduduk di bumi. Terlalu banyak masalah yang disediakan, banyak skenario yang telah ada semenjak aku belum lahir. Usiaku sekarang sudah 26 tahun, masih mencari apa maksud hidupku? Untuk apa aku ada di dunia ini?   Di luar sana, jauh dari jangkauan hidupku yang termasuk nyaman. Ada banyak kesedihan. Anak terlantar, kemiskinan, rasisme, kerusakan alam, hilangnya nyawa tak bersalah, matinya para hewan karena rumahnya di ambil oleh yang orang yang tak merasa berdosa dan masih banyak lagi. Banyak sekali kesedihan, dan disini aku hanya mengasihani diri yang sebenarnya sangat beruntung.   Keberuntungan yang tidak kusyukuri. Ada rumah tempat kembali, keluarga yang selalu menyambut dengan suka cita, makan tiga kali sehari beserta camilan, tempat tidur yang nyaman, jam tidur yang panjang dan teman yang baik. Dan aku masih mengeluh tentang pekerjaan? Dangkal sekali pikiranku. Kenapa aku sangat serakah dengan hidup? Maaf...