- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa yang ada dipikiran kamu jika seseorang disebut sebagai
introvert? Apakah yang terngiang adalah si kutu buku dengan kacamatanya,
seorang pendiam di sudut kelas atau malah kamu sendiri seorang introvert? Tidak
masalah menjadi seorang introvert, karena yah memang itu bawaan dari lahir.
Hadiah dari yang Maha Kuasa.
Eh tapi, tunggu dulu. Kamu tahu apa artiya introvert? Jangan
samakan dengan sosok pemalu. Iya, introvert memang pendiam. Tapi, diamnya dia
karena sedang berpikir atau sedang mengumpulkan energi. Loh apa hubungannya?
Jadi gini, kita semua tahu lawan dari introvert adalah ekstrovert. Si pendiam
dan si aktif.
Mudahnya, coba bayangkan kincir angin dan baterai. Menurut Sylvia Loehken, perbandingan menggunakan
kiasan di atas menunjukkan perbedaan dengan lebih jelas. Sebuah kincir angin membutuhkan
dorongan dari angin (eksternal) lalu kincirnya harus terlibat secara aktif agar
terjadi perputaran yang dinamis.
Sedangkan baterai, diisi dalam keadaan diam, tidak banyak
kontak atau gerakan aktif dari luar, semuanya terjadi di dalam (internal) dan,
saat men-charge baterai membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menggantikan energi
yang digunakan sebelumnya.
Keputusan yang Berat
Saya pribadi menyadari zona nyaman saya ada di kontinum
introvert. Dan pekerjaan yang saya ambil ternyata membuat saya harus ke titik terjauh
dari seorang introvert. Tahun ini memasuki tahun ke enam sebagai pekerja. Yah,
walaupun di akhir tahun kemarin, saya membuat keputusan yang cukup drastis yaitu
resign dari kantor dengan gaji yang lumayan.
Awalnya saya berpikir, untuk satu-dua bulan saya bisa hidup
dari gaji terakhir. Tapi, apa mau dikata, gaji yang diharapkan tak kunjung
datang. Namun, dunia belum berakhir. Hanya karena satu lubang yang membuat
jatuh bukan berarti harus tetap berada di sana selamanya kan?
Saya teringat dengan para sosok introvert yang mendunia
seperti Bill Gates pendiri Microsoft, Michael Jackson sang raja pop dunia,
Steven Spielberg sang produser film-film terkenal, Mark Zuckerberg pendiri
Facebook dan masih banyak lagi. Mereka semua saya jadikan teladan untuk
menghadapi perubahan zaman yang tak pasti.
Pahami Diri Sendiri
Sebagai seorang introvert dengan dunia yang begitu dinamis,
saya harus benar-benar memahami diri sendiri. Selama enam tahun terakhir, ada
banyak hal yang saya lakukan untuk menggali potensi diri. Membeli buku
pengembangan diri dan motivasi lalu mendengarkan podcast dan mengumpulkan
video-video tentang psikologi. Pokoknya yang berhubungan dengan introvert dan
ekstrovert.
Bahkan saya mencoba untuk mengikuti tes MBTI online, tidak
terlalu akurat tapi, setidaknya saya tahu dimana letak ‘harga jual’ diri ini.
Hasilnya saya adalah INFJ-A (Assertive). Seseorang yang mencari makna dalam
setiap pekerjaannya, apakah pekerjaan yang saya lakukan bisa memudahkan hidup
seseorang atau hanya mengalir tanpa tujuan.
Yap, saya sudah menemukan impian pekerjaan saya, bukan
terletak pada nominal yang dihasilkan tapi, pada kepuasan batin yang saya
dapatkan. Terlalu berat dicerna? sederhananya saya ingin memiliki dampak yang
baik kepada seseorang melalui pekerjaan yang saya lakukan. Bisa kalian tebak apa?
Potensi Seorang Introvert
Jangan bersedih dulu kalau ternyata kalian merasa sebagai
seorang introvert. Hei, tidak buruk menjadi seorang introvert. Ada banyak
kekuatan yang kamu bisa gunakan untuk menguasai perubahan zaman. Tanpa
disadari, perubahan zaman juga menuntut perubahan pada konsep seorang pekerja
yang hebat.
Coba lihat Glints, platform untuk jobseeker
itu sering membagikan skill yang dicari perusahaan. Dan jangan kaget jika
sebagian skill tersebut sudah ada di dalam dirimu. Kekuatan sosok introvert
menurut Sylvia Loehken adalah
kewaspadaan, substansi, konsentrasi, mendengarkan, sikap tenang, berpikir
analitis, kemandirian, kegigihan, keterampilan menulis dan empati.

Sumber: glints.id , glintsroom
Tapi, aku nggak bisa ngomong depan orang banyak Kak, gimana dong? Sama
saya juga. Tapi, apa itu akan menurunkan semangatmu? Jangan! untuk masalah
komunikasi yang dibutuhkan adalah latihan, latihan dan latihan! Ada banyak buku
dan program di luar sana yang membantu untuk berkomunikasi.
Salah satu buku yang saya pegang
dan mungkin kebanyakan orang pakai adalah buku dari Oh Su Hyang, Bicara Itu Ada Seninya. Lagipula dengan perubahan
zaman dengan informasi yang serba cepat maka, terciptalah pekerjaan baru yang
mungkin 10 tahun lalu tidak pernah terpikirkan. Ya, content writing.
Semakin banyak startup teknologi
yang bermunculan maka, makin dibutuhkannya konten. Tidak mungkin kan, ada rumah
tapi tidak ada isinya. Website bagaikan sebuah rumah kosong dan kontenlah yang
mengisinya. Kamu bisa mempertimbangkan menjadi seorang content writer alias penulis konten. Ada banyak lowongan di luar
sana, kalau kamu mau mencarinya.
Tapi, kak aku nggak punya kemampuan menulis apalagi dalam hal
teknologi?
Oke, sekarang saya bagi strategi
mudahnya, padahal sebenarnya penjelasan di atas juga termasuk strategi
menguasai perubahan zaman bagi si introvert.
Belajar, Belajar dan Belajar
Semudah apapun strategi yang diberikan, selalu kembali ke
diri sendiri. Untuk mau belajar dan belajar. Ada banyak cara untuk belajar,
untuk seorang introvert yang ragu untuk bergabung di kelas atau seminar. Bisa
coba ikuti kelas atau sertifikasi online. Ada banyak akademi baik formal maupun
informal yang membuka kelas atau sertifikasi online. Dengan harga yang beragam
bisa disesuaikan dengan kantong kalian atau orangtua kalian.
Udemy - Kursus Online-
Pelajari Apa Pun Sesuai Jadwal Anda
Tagline yang mereka
berikan sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang dengan mobilitas yang tinggi.
Kalian bisa mempelajari banyak hal mulai dari teknologi, pemasaran, fotografi,
musik, kesehatan bahkan pegembangan diri. Kursus online ini dilengkapi dengan
modul dan video pembelajaran. Tidak heran banyak orang yang berhasil dari
kursus online ini, jadi jangan ragu untuk mencobanya.
Yap, inilah mimpi yang sedang saya kejar sekarang. Menjadi
seorang penulis yang berdampak baik melalui artikel atau pun sastra yang juga
saya sukai. Jika saya melakukannya sendirian, mungkin saya akan menyerah di
tengah jalan. Oleh karena itu, saya bergabung di program Profesional Impactful
Writer.
Selain itu, saya juga mengikuti program Mengemas Tulisan Jadi
Penghasilan. Sambil belajar, dimentori lalu tulisan saya bisa dibaca oleh
kalian adalah sesuatu yang menakjubkan. Siapa tahu dari tulisan bisa
menghasilkan. Ingat, salah satu kekuatan seorang introvert adalah keterampilan
menulis.
Selalu ingat, sebelum menguasai zaman, kamu harus menguasai
diri kamu sendiri alias kenali dirimu dulu. Gali semua rasa penasaran yang kamu
miliki, karena pengalaman itulah yang akan membantu kamu menguasai perubahan
zaman.
May peace be upon you.
Komentar
Posting Komentar