Langsung ke konten utama

Fakta Penting Dunia yang Mengubah Perspektif Kita

Saran bagi Introvert untuk Menguasai Perubahan Zaman


Photo by Jake Ingle on Unsplash

Apa yang ada dipikiran kamu jika seseorang disebut sebagai introvert? Apakah yang terngiang adalah si kutu buku dengan kacamatanya, seorang pendiam di sudut kelas atau malah kamu sendiri seorang introvert? Tidak masalah menjadi seorang introvert, karena yah memang itu bawaan dari lahir. Hadiah dari yang Maha Kuasa.

Eh tapi, tunggu dulu. Kamu tahu apa artiya introvert? Jangan samakan dengan sosok pemalu. Iya, introvert memang pendiam. Tapi, diamnya dia karena sedang berpikir atau sedang mengumpulkan energi. Loh apa hubungannya? Jadi gini, kita semua tahu lawan dari introvert adalah ekstrovert. Si pendiam dan si aktif.

Mudahnya, coba bayangkan kincir angin dan baterai. Menurut Sylvia Loehken, perbandingan menggunakan kiasan di atas menunjukkan perbedaan dengan lebih jelas. Sebuah kincir angin membutuhkan dorongan dari angin (eksternal) lalu kincirnya harus terlibat secara aktif agar terjadi perputaran yang dinamis.

Sedangkan baterai, diisi dalam keadaan diam, tidak banyak kontak atau gerakan aktif dari luar, semuanya terjadi di dalam (internal) dan, saat men-charge baterai membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menggantikan energi yang digunakan sebelumnya.

Keputusan yang Berat

Saya pribadi menyadari zona nyaman saya ada di kontinum introvert. Dan pekerjaan yang saya ambil ternyata membuat saya harus ke titik terjauh dari seorang introvert. Tahun ini memasuki tahun ke enam sebagai pekerja. Yah, walaupun di akhir tahun kemarin, saya membuat keputusan yang cukup drastis yaitu resign dari kantor dengan gaji yang lumayan.

Awalnya saya berpikir, untuk satu-dua bulan saya bisa hidup dari gaji terakhir. Tapi, apa mau dikata, gaji yang diharapkan tak kunjung datang. Namun, dunia belum berakhir. Hanya karena satu lubang yang membuat jatuh bukan berarti harus tetap berada di sana selamanya kan?

Saya teringat dengan para sosok introvert yang mendunia seperti Bill Gates pendiri Microsoft, Michael Jackson sang raja pop dunia, Steven Spielberg sang produser film-film terkenal, Mark Zuckerberg pendiri Facebook dan masih banyak lagi. Mereka semua saya jadikan teladan untuk menghadapi perubahan zaman yang tak pasti.

Pahami Diri Sendiri

Sebagai seorang introvert dengan dunia yang begitu dinamis, saya harus benar-benar memahami diri sendiri. Selama enam tahun terakhir, ada banyak hal yang saya lakukan untuk menggali potensi diri. Membeli buku pengembangan diri dan motivasi lalu mendengarkan podcast dan mengumpulkan video-video tentang psikologi. Pokoknya yang berhubungan dengan introvert dan ekstrovert.

Bahkan saya mencoba untuk mengikuti tes MBTI online, tidak terlalu akurat tapi, setidaknya saya tahu dimana letak ‘harga jual’ diri ini. Hasilnya saya adalah INFJ-A (Assertive). Seseorang yang mencari makna dalam setiap pekerjaannya, apakah pekerjaan yang saya lakukan bisa memudahkan hidup seseorang atau hanya mengalir tanpa tujuan.

Yap, saya sudah menemukan impian pekerjaan saya, bukan terletak pada nominal yang dihasilkan tapi, pada kepuasan batin yang saya dapatkan. Terlalu berat dicerna? sederhananya saya ingin memiliki dampak yang baik kepada seseorang melalui pekerjaan yang saya lakukan.  Bisa kalian tebak apa?

Potensi Seorang Introvert

Jangan bersedih dulu kalau ternyata kalian merasa sebagai seorang introvert. Hei, tidak buruk menjadi seorang introvert. Ada banyak kekuatan yang kamu bisa gunakan untuk menguasai perubahan zaman. Tanpa disadari, perubahan zaman juga menuntut perubahan pada konsep seorang pekerja yang hebat.

Coba lihat Glints, platform untuk jobseeker itu sering membagikan skill yang dicari perusahaan. Dan jangan kaget jika sebagian skill tersebut sudah ada di dalam dirimu. Kekuatan sosok introvert menurut Sylvia Loehken adalah kewaspadaan, substansi, konsentrasi, mendengarkan, sikap tenang, berpikir analitis, kemandirian, kegigihan, keterampilan menulis dan empati.




Tapi, aku nggak bisa ngomong depan orang banyak Kak, gimana dong? Sama saya juga. Tapi, apa itu akan menurunkan semangatmu? Jangan! untuk masalah komunikasi yang dibutuhkan adalah latihan, latihan dan latihan! Ada banyak buku dan program di luar sana yang membantu untuk berkomunikasi.

Salah satu buku yang saya pegang dan mungkin kebanyakan orang pakai adalah buku dari Oh Su Hyang, Bicara Itu Ada Seninya. Lagipula dengan perubahan zaman dengan informasi yang serba cepat maka, terciptalah pekerjaan baru yang mungkin 10 tahun lalu tidak pernah terpikirkan. Ya, content writing.

Semakin banyak startup teknologi yang bermunculan maka, makin dibutuhkannya konten. Tidak mungkin kan, ada rumah tapi tidak ada isinya. Website bagaikan sebuah rumah kosong dan kontenlah yang mengisinya. Kamu bisa mempertimbangkan menjadi seorang content writer alias penulis konten. Ada banyak lowongan di luar sana, kalau kamu mau mencarinya.

Tapi, kak aku nggak punya kemampuan menulis apalagi dalam hal teknologi?

Oke, sekarang saya bagi strategi mudahnya, padahal sebenarnya penjelasan di atas juga termasuk strategi menguasai perubahan zaman bagi si introvert.

Belajar, Belajar dan Belajar

Semudah apapun strategi yang diberikan, selalu kembali ke diri sendiri. Untuk mau belajar dan belajar. Ada banyak cara untuk belajar, untuk seorang introvert yang ragu untuk bergabung di kelas atau seminar. Bisa coba ikuti kelas atau sertifikasi online. Ada banyak akademi baik formal maupun informal yang membuka kelas atau sertifikasi online. Dengan harga yang beragam bisa disesuaikan dengan kantong kalian atau orangtua kalian.

Udemy - Kursus Online- Pelajari Apa Pun Sesuai Jadwal Anda

Tagline yang mereka berikan sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang dengan mobilitas yang tinggi. Kalian bisa mempelajari banyak hal mulai dari teknologi, pemasaran, fotografi, musik, kesehatan bahkan pegembangan diri. Kursus online ini dilengkapi dengan modul dan video pembelajaran. Tidak heran banyak orang yang berhasil dari kursus online ini, jadi jangan ragu untuk mencobanya.


Yap, inilah mimpi yang sedang saya kejar sekarang. Menjadi seorang penulis yang berdampak baik melalui artikel atau pun sastra yang juga saya sukai. Jika saya melakukannya sendirian, mungkin saya akan menyerah di tengah jalan. Oleh karena itu, saya bergabung di program Profesional Impactful Writer.

Selain itu, saya juga mengikuti program Mengemas Tulisan Jadi Penghasilan. Sambil belajar, dimentori lalu tulisan saya bisa dibaca oleh kalian adalah sesuatu yang menakjubkan. Siapa tahu dari tulisan bisa menghasilkan. Ingat, salah satu kekuatan seorang introvert adalah keterampilan menulis.

Selalu ingat, sebelum menguasai zaman, kamu harus menguasai diri kamu sendiri alias kenali dirimu dulu. Gali semua rasa penasaran yang kamu miliki, karena pengalaman itulah yang akan membantu kamu menguasai perubahan zaman.

May peace be upon you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Wisata di Surabaya Kota

 Tahun 2019 segera habis, masa liburan menanti para pekerja. Ibu pertiwi memilki banyak kota yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kota Surabaya yang terletak di Jawa Timur. Kota yang dikenal sebagai kota pahlawan ini juga menyimpan banyak tempat-tempat indah. Ada banyak tempat wisata di Surabaya kota. Wisatawan bisa memilih untuk berkreasi diluar ruangan, didalam ruangan, yang ramah untuk anak-anak dan lain sebagainya. Selain itu juga Surabaya memiliki kuliner yang sangat menggugah selera. Kota ini bisa dikatakan tempat wisata paket lengkap. Wisatawan bisa memilih untuk berwisata mempelajari sejarah, seni dan budaya, alam dan taman hiburan. Wisata Sejarah Sebagai kota yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan tak heran jika ada banyak peninggalan bersejarah disini. Wisatawan bisa menjadikannya sebagai napak tilas untuk tidak melupakan sejarah kemerdekaan Indonesia. Ada banyak monumen, museum, tugu, patung dan bangunan bersejarah yang bisa didatangi.  ...

Secangkir Pikiran - Mencoba Bersyukur

Ada tujuh milliar penduduk di bumi. Terlalu banyak masalah yang disediakan, banyak skenario yang telah ada semenjak aku belum lahir. Usiaku sekarang sudah 26 tahun, masih mencari apa maksud hidupku? Untuk apa aku ada di dunia ini?   Di luar sana, jauh dari jangkauan hidupku yang termasuk nyaman. Ada banyak kesedihan. Anak terlantar, kemiskinan, rasisme, kerusakan alam, hilangnya nyawa tak bersalah, matinya para hewan karena rumahnya di ambil oleh yang orang yang tak merasa berdosa dan masih banyak lagi. Banyak sekali kesedihan, dan disini aku hanya mengasihani diri yang sebenarnya sangat beruntung.   Keberuntungan yang tidak kusyukuri. Ada rumah tempat kembali, keluarga yang selalu menyambut dengan suka cita, makan tiga kali sehari beserta camilan, tempat tidur yang nyaman, jam tidur yang panjang dan teman yang baik. Dan aku masih mengeluh tentang pekerjaan? Dangkal sekali pikiranku. Kenapa aku sangat serakah dengan hidup? Maaf...