Gladio Space

Di dunia ini, semua orang bermasalah. Tinggal tingkat masalahnya saja yang berbeda. Apa kurasa sangat sulit mungkin, bagi orang lain itu tidak ada apa-apanya. Dan sebaliknya. Masalah tetap terlihat indah jika kita bersama. Bersama orang terkasih, bersama yang mengerti. Apa jadinya kalau kau ditinggal. Bermaksud diam untuk tidak menularkan kesedihan. Tapi, malah dijauhi.  Mungkin mereka salah paham. Ada yang namanya teman dan sahabat. Semua yang ada posisinya mungkin hanya sebagai teman. Kamu tahu, ada orang-orang yang semakin diam kalau dia memiliki masalah. Apalagi yang aslinya pendiam. Makin lah dia diam tanpa suara. Kamu tahu, ada orang-orang yang tetap tersenyum. Bersikap biasa saja. Padahal otaknya berputar keras, hatinya menahan rasa agar tak meledak.  Orang-orang yang seperti itu akan semakin kalut. Jika tidak ada yang menyadari. Mereka kelihatan kuat diluar tapi sangat rapuh didalam. Mungkin hanya orang-orang yang sangat sensitif bisa mendeteksinya. Atau mungkin han

Pemilihan nama Gladio Space bukannya sok keren. Tapi, memang saya suka bunga dengan nama latin Gladiolus. Sedangkan space artinya ruang, wadah, tempat untuk sesuatu. Sudah beberapa kali membuat blog, selalu gagal. Buat-Hapus-Buat-Hapus. Yah namanya manusia. Harap maklum. Sekarang mencoba lebih serius mendalami minat yang pasang surut. Dengan adanya blog ini 'memaksa' saya untuk menyelesaikan tulisan. Yapp, masalah terbesar menulis , selain memulai, adalah menyelesaikan tulisan atau ceritanya sendiri.  Entah berapa ide cerita terkubur, mengalah pada folder-folder lain. Sering sekali kembali menulis juga seringkali berhenti. Minat yang tumbuh dari zaman seragam putih biru sampai lepas masa sekolah, minat yang pasang surut, minat yang membuat saya merasa bersyukur sekaligus nelangsa.  Karena minat itu yang membuatku berulang kali menulis, menjejakkan nilai hidup walau sepotong-sepotong. Merekam sejarah rasa, pikiran dan makna. Inilah yang membuat saya ingin terus menul